Langsung ke konten utama

Perbedaan Hidrologi dan Hidrogeologi

 Hidrologi dan Hidrogeologi, dua istilah yang sering disangka sama tetapi nyatanya berbeda. Saya sendiri pertama kali mendengar istilah hidrologi pada waktu SD (Sekolah Dasar), ketika mata pelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). Saat itu saya belajar daur air (siklus hidrologi), sebagai langkah awal ayo kita ingat-ingat dulu siklus hidrologi itu seperti apa. Sesuai dengan namanya, siklus, artinya perputaran. Siklus hidrologi berfokus pada kemunculan, distribusi, pergerakan, dan kandungan kimia air di bumi. Coba lihat gambar dibawah ini dulu ya.

Siklus hidrologi (Fetter, 2001)

Terlihat jelas perputaran air di bumi itu seperti apa. Awalnya terjadi penguapan (evaporasi + transpirasi) -> kondensasi -> hujan (presipitasi) + turun salju-> infiltrasi + runoff -> dan kembali terjadi penguapan, dan berlanjut terus-menerus. Menurutmu apa yang akan terjadi kalo siklus hidrologi di bumi ini berhenti? Coba jawab di kolom komentar ya ;)

Oke lanjut ya, ayo kita kupas satu-satu. 
  • Evaporasi berasal dari kata 'vapor' yang artinya uap, dimana definisi evaporasi adalah proses perubahan bentuk fisik air dari cair menjadi gas atau dapat disebut sebagai penguapan air. Hal tersebut dapat terjadi di tanah dan batuan. Transpirasi, penguapan yang dilakukan oleh tumbuhan. Evaporasi dan transpirasi dapat terjadi kalau ada panas (matahari), kalau matahari lagi ketutup mendung ya proses penguapannya sedikit terhambat ya. 
  • Kondensasi atau pengembunan, proses perubahan fisik dari uap/gas menjadi cair. Proses inilah yang menyebabkan terbentuknya mendung.
  • Presipitasi atau hujan, pada saat itulah air yang terkonsensasi jatuh ke permukaan bumi.
  • Infiltrasi merupakan proses penyerapan oleh media tanah, batu, dan tumbuhan. Air tersebut diserap kebawah permukaan bumi dan tersimpan dalam batuan.
  • Runoff merupakan air hujan yang tidak terserap kedalam tanah, limpahan tersebut mengalir menuju ke daerah dengan elevasi yang lebih rendah (dapat terakumulasi di waduk, bendungan, maupun sungai).
  • Ground water flow, bahasa indonesianya aliran air tanah. Gampangnya sih, sifat air tanah itu mirip dengan air permukaan dimana selalu mengalir dari elevasi tinggi menuju elevasi yang lebih rendah. Untuk penjelasan lebih lanjut kita bahas di postingan yang lain ya :)
Dalam siklus hidrologi, sebagian air hujan akan langsung mengalir ke sungai, waduk, laut dan ada yang terserap kedalam tanak. Air permukaan dapat mengalir menuju sungai (runoff) ketika elevasi sungainya lebih rendah, lantas bagaimana dengan air tanah? Bagaimana dia mengalir ke sungai atau laut? Nah, disinilah istilah hidrogeologi dikenal. 

Fokus hidrogeologi sebenarnya mirip dengan hidrologi pembedanya hanya pada lokasinya dan adanya pertimbangan aspek geologi. Sifat aliran air tanah sama seperti air permukaan, selalu mengalir kedaerah yang memiliki elevasi lebih rendah. Hidrogeologi meliputi cakupan hidrologi yang dikaitkan dengan aspek geologi (ilmu bumi). Coba lihat gambar dibawah ini dulu.

Penyebaran air tanah secara vertikal (Todd dan Mays, 2005)

Hidrogeologi mempelajari distribusi, pergerakan, kandungan kimia air yang tersimpan dibawah permukaan bumi. Dalam hal ini, interaksi dari batuan dan air tanah menjadi penting untuk dipelajari. Kita kupas satu-satu ya.
  • Recharge, air yang terserap kedalam batuan baik melalui penyerapan langsung (oleh batuan) maupun oleh tanaman.
  • Groundwater level atau muka air tanah, batas atas air tanah yang tersimpan dibawah permukaan bumi.
  • Titik jenuh air (piezometric surface), batasatas
  • Lapisan permeabel, terdiri atas batuan yang memiliki permeabilitas dan porositas yang cukup untuk dilewati air. Lapisan ini juga dapat berperan sebagai lapisan penyimpan air (akuifer dan akuitar).
  • Lapisan impermeabel (impermeabel strata), terdiri atas batuan yang padat, kompak, tak berpori sehingga air tidak dapat melewati lapisan ini.
Air hujan yang terserap kedalam tanah akan terus bergerak melewati pori dan retakan pada batuan (batuan permeabel). Air tersebut dapat terus terap asalkan kondisi tanah dan batuannya belum jenuh air. Jenuh air adalah kondisi dimana tanah dan batuan sudah tidak dapat menyerap air karena keseluruhan porinya sudah penuh dengan air dan udara. Kondisi jenuh tersebut merupakan salah satu faktor pemicu terjadinya runoff di permukaan tanah.

Jadi, hubungan antara hidrogeologi dan hidrologi adalah saling melengkapi. Hidrologi berfokus pada sistem air permukaan sedangkan hidrogeologi berfokus pada dinamika yang terjadi pada air bawah permukaan.



Note: beberapa hal yang saya tulis itu asalnya dari ingatan materi kuliah saya dulu. Saya agak lupa mengutip dari mana saja.

Referensi Belajar
Fetter, C., W., 2001, Applied Hydrogeology, Fourth Edition, Prentice Hall, Inc., New Jersey.
Todd, D. K. dan Mays, L. W., 2005, Groundwater Hydrology 3rd ed., New York; John Wiley & Sons, Inc.
https://cavebutterfly.wordpress.com/2017/01/05/hidrologi-vs-hidrogeologi-1/
https://cavebutterfly.wordpress.com/2017/01/06/hidrologi-vs-hidrogeologi-2/

Komentar