Mahasiswa Teknik Geologi sudah pasti tidak asing lagi dengan fieldtrip dan kuliah di lapangan. Ibaratnya sudah jadi makanan sehari-hari. Memasuki tahun 2018, pertanda bahwa Teknik Geologi UGM angkatan 2016 akan segera mengakhiri masa-masa tingkat 2 (semester 4). Tahun 2018, pertanda bahwa Kuliah Lapangan atau Pemetaan Geologi (PG) akan segera dilaksanakan. Pemetaan Geologi dibagi menjadi 2 tahap, tahap pertama adalah Pemetaan Geologi di Kampus Bayat dan tahap kedua adalah Pemetaan Geologi Mandiri.
Kenampakan Kampus Bayat, Klaten. |
Baca Juga:
- Pemetaan Geologi Mandiri Teknik Geologi UGM: Zona Kendeng
- Mahasiswa Teknik Geologi Wajib Jadi Anak Lapangan!
Kami pun disibukkan dengan segala persiapan sebelum hari pelaksanaan PG, seperti koordinasi dengan pihak Kampus Lapangan yang berlokasi di Bayat, booking catering, sewa bis dan truck (bis untuk mengangkut kami, truck untuk mengangkut barang-barang kami), membuat tongkat jacob, membuat larutan HCL (asam klorida), usaha dana (danusan) dengan menjual tahu krispi dan risol mayo untuk meringankan pengeluaran yang dibebankan ke masing-masing anak, dan masih banyak persiapan lainnya.
Persiapan pra-PG kurang lebih membutuhkan waktu 1 semester, iya, 6 bulan kami mempersiapkan semuanya. Pelaksanaan PG adalah di masa jeda semester 4 dan semester 5 (Juni - Juli 2018), sehingga mahasiswa tingkat 3 tidak mendapatkan waktu libur semester. Tidak apa-apa, waktu liburan kami nikmati bersama di lapangan, kan kami korsa *nangis di pojokan*
Tiba saatnya berangkat ke Kampus Lapangan Teknik Geologi UGM di Bayat, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Timeline kegiatan di Kampus Bayat kalo tidak salah sekitar 11 hari (kayaknya salah, sih). Kegiatannya dibagi menjadi 5, yaitu kuliah di kampus, fieldtrip di daerah sekitar Kampus Bayat, pemetaan kelompok, responsi, dan pembuatan poster mandiri.
Intermezzo sebentar, Kampus Bayat terdiri dari 3 lantai dan kami memakai kamar di lantai 2 (putra-putri), dan lantai 3 (putra), beberapa kamar di lantai 1 untuk dosen. Satu kamar terdiri atas 4 ranjang, 4 lemari, 1 kamar mandi/shower tanpa ember, 1 wc tanpa ember. Kenampakan kamarnya seperti foto dibawah ini.
Kebetulan kamar saya hanya berisi 3 orang, saya tidur di ranjang atas dekat jendela. 2 teman saya tidur di ranjang bawah |
Kuliah di Kampus Bayat
Acara pertama dilaksanakan di beberapa hari pertama, kegiatannya kuliah seperti biasa. Terdapat dosen yang menjelaskan dan biasanya sebelum kuliah akan ada pre-test, dan setelah kuliah akan ada post-test.
Fieldtrip
Seperti fieldtrip pada umumnya yang dilaksanakan setiap minggu. Kami mengunjungi singkapan batuan di daerah sekitar Kampus Bayat, dan terdapat dosen yang menjelaskan secara langsung mengenai proses geologi yang terjadi. Pada acara ini, kami diminta untuk praktik dan belajar mengamati, menganalisis proses yang terjadi pada sebuah singkapan. Untuk persiapan diri sebelum masuk acara pemetaan kelompok *deg-degan*.
Pemetaan Kelompok
Seluruh kelompok diberitahu posisi dan luas daerah yang harus dipetakan, yang kemudian kami sebut sebagai kavling. Waktu itu daerah pemetaan kami tersebar dari daerah cermo hingga daerah Bukit Pertapan, Desa Kebon (Desa Binaan Himpunan Mahasiswa Teknik Geologi UGM). Kebetulan kelompok saya mendapat tugas memetakan daerah Cermo yang dinilai memiliki medan yang aduhai *nangis kejer*.
Setiap pagi kam berangkat bersama kelompok lain yan kavlingnya berdekatan, kami menaiki bis dan diturunkan di drop point. Selanjutnya kami berpencar ke kavling kami masing-masing dengan berjalan kaki. Hal yang selalu kami ingat ketika berangkat ke kavling masing-masing adalah untuk menghindari jalan raya. Hal itu kami lakukan untuk menghindari kemungkinan bertemu dengan mobil dosen yang sedang patroli atau kami menyebutnya dengan istilah sidak (sidang dadakan). Tujuannya untuk memantau mahasiswa yang pemetaannya sering lewat jalan raya HAHA. Kalau ada bapak dosen yang baca ini, saya minta maaf ya pak sudah suudzon sama bapak-bapak. Pada akhirnya, kebanyakan dari kami mengambil jalan yang memotong kontur alias tracking sampai mau pingsan demi menghindari sidak.
Responsi
Setelah mengikuti kuliah, fieldtrip, pemetaan kelompok, tiba waktunya responsi. Responsi ini sebagai bentuk evaluasi hasil belajar dan hasil pemetaan dalam bentuk praktik. Bentuk-bentuk responsi ini bermacam-macam, ada yang meminta kita untuk mendeskripsi sampel batuan, ada yang meminta kita untuk mengidentifikasi struktur, dan yang lainnya. Saya sedikit lupa, karena ini pengalaman 4 tahun yang lalu wkkw. Oiya, selain responsi ada ujian komprehensif juga. Di ujian kompre, kita akan dihadapkan dengan soal yang mencakup materi dari semester 1 hingga semester 4. Pusing? Jelas, karena materinya sangat banyak dan dikerjakan dalam sekali ujian.
Penyusunan Poster Mandiri
Dari hasil pemetaan kelompok, masing-masing mahasiswa diminta untuk membuat poster yang berisi kondisi geologi, geomorfologi, pola aliran sungai, sayatan geologi, dan sejarah geologi. Poster ini wajib dibuat secara manual karena kami tidak diijinkan membawa laptop ke Kampus Bayat. Waktu itu kami membuat poster di kertas A1 (kalau tidak slaah), dengan menggunakan pensil, pensil warna, penggaris, dan alat tulis lainnya. Momen ini yang membuat kami makan tak enak, tidur tak nyenyak, dan saat mengerjakan pun rasanya melayang karena capek sekali. Hal tersebut berlangsung selama kurang lebih 2 hari 1 malam.
Poster Mandiri hasil Pemetaan Kelompok |
Setelah poster dikumpulkan, kami bersih-bersih masal karena lantai 1 Kampus Bayat penuh dengan kertas dan alat tulis kami yang berserakan dimana-mana. Benar-benar berantakan, teman-teman bisa menilai sendiri bagaimana kondisi saat itu.
Foto kegupuhan dalam mengerjakan poster mandiri (Sumber: Instagram @dongenggeologi) |
Oiya, sebagai penutup curahan hati mengenai pengalaman KL ini, berikut dokumentasi dari Asisten Pemetaan Geologi UGM Tahun 2018 yang disusun dalam sebuah video oleh salah satu teman saya. Selamat menonton!
Komentar
Posting Komentar